• Maulid Dan Wisuda Hafizh/ah

    Penyerahan hadiah hafizh terbaik yang diserahkan oleh Bapak Abdullah selaku perwakilan dari Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Bireuen

  • Wisuda hafizh

    Para hafizh 1 dan 2 juz SD Negeri 13 Jangka sedang berfoto bersama

  • Grup Tarian

    Grup tarian SD Negeri 13 Jangka akan tampil di pesta perkawinan di Desa Abeuk Jaloh

  • Grup Rebana

    Grup Rebana SD Negeri 13 Jangka tampil dalam kegiatan Maulid dan Wisuda Hafizh di halaman sekolah tersebut

  • SD Negeri 13 Jangka

    Halaman SD Negeri 13 Jangka terlihat sangat bersih dan indah sehingga membuat kegiatan belajar mengajar terasa nyaman

POLISI SAWEU SIKULA

Program "Polisi Saweu Sikula" adalah sebuah inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa mengenai pentingnya keselamatan, ketertiban, dan kepatuhan terhadap hukum sejak dini. Program ini merupakan hasil kerja sama antara [UPTD SD NEGEI 13 JANGKA] dan Kepolisian Sektor [JANGKA], yang dilaksanakan secara berkala sebagai bagian dari upaya pendidikan karakter dan keselamatan di lingkungan sekolah.

Tujuan Program:

  1. Meningkatkan Kesadaran Hukum: Membantu siswa memahami peraturan perundang-undangan dan dampak dari perilaku yang melanggar hukum.
  2. Meningkatkan Keselamatan dan Ketertiban di Sekolah: Membekali siswa dengan pengetahuan mengenai keamanan di lingkungan sekolah dan saat perjalanan ke sekolah.
  3. Membangun Hubungan Baik antara Polisi dan Siswa: Memperkenalkan sosok polisi sebagai teman yang dapat diandalkan dan tempat meminta bantuan dalam situasi darurat, bukan hanya sebagai penegak hukum.
  4. Menanamkan Disiplin dan Tanggung Jawab: Mengedukasi siswa mengenai pentingnya mematuhi aturan, baik di sekolah, rumah, maupun di masyarakat.

Sasaran Program:

Program ini menyasar siswa Sekolah Dasar, dengan harapan agar pemahaman mereka tentang hukum dan keselamatan bisa dibentuk sejak dini.

Kegiatan dalam Program:

  1. Sosialisasi Keselamatan Berlalu Lintas: Polisi memberikan penyuluhan tentang aturan lalu lintas, cara menyebrang jalan yang aman, pentingnya menggunakan helm saat berkendara, dan cara berlalu lintas yang baik saat berjalan kaki atau menggunakan sepeda.

  2. Pengenalan Bahaya Narkoba dan Kenakalan Remaja: Siswa diberikan wawasan mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba, dampak buruk kenakalan remaja, dan bagaimana menghindari perilaku yang bisa membawa mereka pada masalah hukum.

  3. Simulasi Evakuasi dalam Keadaan Darurat: Polisi membantu melatih siswa dalam menghadapi keadaan darurat seperti kebakaran, gempa bumi, dan situasi bahaya lainnya. Simulasi ini bertujuan untuk melatih siswa agar tetap tenang dan tahu langkah-langkah yang harus dilakukan saat menghadapi situasi darurat.

  4. Pengenalan Tugas Polisi dan Diskusi Interaktif: Polisi menjelaskan kepada siswa mengenai tugas-tugas mereka sehari-hari, termasuk bagaimana mereka menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat. Di sesi ini, siswa juga bisa bertanya dan berdiskusi secara interaktif.

Manfaat Program:

  • Meningkatkan pemahaman siswa tentang hukum dan keselamatan, sehingga mereka dapat menjadi individu yang lebih bertanggung jawab di lingkungan sekolah dan masyarakat.
  • Mengurangi potensi kenakalan siswa di sekolah dengan memberikan wawasan tentang konsekuensi tindakan yang melanggar aturan.
  • Menjalin kerja sama yang baik antara sekolah, kepolisian, dan masyarakat, sehingga tercipta lingkungan belajar yang lebih aman dan kondusif.

Kesimpulan:

Program "Polisi Saweu Sikula" diharapkan dapat menjadi sarana edukasi yang efektif untuk membekali siswa dengan pengetahuan hukum, keselamatan, dan disiplin sejak dini. Selain itu, program ini juga mempererat hubungan antara polisi dan siswa, serta membangun rasa aman di lingkungan sekolah.







Share:

SIMULASI GEMPA DI UPTD SD NEGERI 13 JANGKA

Simulasi gempa di sekolah dasar adalah sebuah kegiatan yang dirancang untuk melatih dan mempersiapkan siswa serta staf sekolah dalam menghadapi situasi darurat akibat gempa bumi. Simulasi ini dilakukan secara berkala dengan tujuan untuk memastikan bahwa semua warga sekolah mengetahui langkah-langkah yang harus diambil saat terjadi gempa, sehingga dapat mengurangi risiko cedera dan menyelamatkan nyawa. Pada UPTD SD Negeri 13 Jangka, simulasi ini dilakukan setiap 2 kali dalam setahun, yaitu pada semester 1 dan 2 pada tahun pelajaran berlangsung.

Deskripsi Simulasi Gempa di Sekolah Dasar:

  1. Tujuan Simulasi:

    • Melatih siswa dan staf sekolah tentang prosedur evakuasi yang aman.
    • Meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi gempa bumi.
    • Menguji efektivitas jalur evakuasi, titik kumpul, dan peralatan keselamatan yang tersedia di sekolah.
  2. Pelaksanaan Simulasi:

    • Pemberitahuan Awal: Sebelum simulasi dimulai, sekolah biasanya memberikan pemberitahuan kepada seluruh siswa dan staf untuk mengurangi kepanikan, meskipun simulasi terkadang juga dilakukan tanpa pemberitahuan untuk menilai respons spontan.
    • Bunyi Alarm: Simulasi dimulai dengan bunyi alarm atau sirine yang menandakan terjadinya gempa. Siswa dan staf diajarkan untuk segera melakukan tindakan "Drop, Cover, and Hold On," yaitu berjongkok di bawah meja, menutupi kepala, dan bertahan sampai getaran berhenti.
    • Evakuasi: Setelah gempa "berhenti," siswa dan staf diarahkan untuk segera meninggalkan bangunan melalui jalur evakuasi yang telah ditentukan. Mereka harus bergerak cepat namun tetap tenang, tanpa berlari atau mendorong.
    • Titik Kumpul: Semua orang berkumpul di titik kumpul yang aman, biasanya di area lapangan terbuka yang jauh dari bangunan. Di sini, guru memastikan bahwa semua siswa sudah dievakuasi dengan aman.
    • Penghitungan dan Penilaian: Guru melakukan absensi untuk memastikan tidak ada yang tertinggal di dalam bangunan. Tim simulasi kemudian mengevaluasi pelaksanaan evakuasi, mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.
  3. Evaluasi dan Refleksi:

    • Setelah simulasi selesai, guru dan staf sekolah mengadakan diskusi dengan siswa untuk merefleksikan pengalaman simulasi. Mereka membahas apa yang berjalan dengan baik dan apa yang bisa diperbaiki untuk simulasi berikutnya.
    • Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan perasaan mereka selama simulasi, guna meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan mereka.
  4. Pengulangan dan Peningkatan:

    • Simulasi gempa diadakan secara rutin, biasanya setiap semester atau sesuai dengan kebijakan sekolah. Setiap simulasi bertujuan untuk memperbaiki respons dan kesiapsiagaan seluruh warga sekolah.

Dengan melakukan simulasi gempa secara teratur, siswa dan staf sekolah dasar diharapkan akan lebih siap dan tenang saat menghadapi gempa yang sesungguhnya, sehingga dapat meminimalkan risiko cedera dan menyelamatkan nyawa.



Share:

PERAWATAN SARPRAS - CHROMEBOOK DAN KOMPUTER

Manfaat perawatan Chromebook dan komputer di sekolah untuk kegiatan ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer) sangat penting karena mendukung kelancaran pelaksanaan ujian. Berikut beberapa manfaat perawatannya:

  1. Kinerja Perangkat yang Optimal: Dengan perawatan rutin, seperti pembersihan perangkat keras dan perangkat lunak, Chromebook dan komputer akan tetap berfungsi dengan baik tanpa gangguan. Ini mencegah masalah seperti lambatnya sistem atau perangkat yang tiba-tiba mati saat digunakan dalam kegiatan ANBK.

  2. Meningkatkan Umur Perangkat: Perawatan yang baik dapat memperpanjang umur pakai Chromebook dan komputer, sehingga sekolah tidak perlu sering mengganti perangkat yang rusak atau bermasalah.

  3. Menghindari Kerusakan Mendadak: Perangkat yang dirawat secara rutin lebih kecil kemungkinannya mengalami kerusakan mendadak selama ANBK, yang bisa mengganggu jalannya asesmen.

  4. Memastikan Keamanan Data dan Privasi: Pembaruan perangkat lunak dan antivirus secara berkala membantu melindungi perangkat dari serangan virus atau malware, sehingga data siswa dan hasil asesmen tetap aman.

  5. Efisiensi Penggunaan Jaringan: Perawatan perangkat juga mencakup pengelolaan dan pengaturan jaringan. Jaringan yang stabil dan aman membantu memastikan koneksi internet yang diperlukan untuk ANBK berjalan lancar.

  6. Mengurangi Beban Guru dan Siswa: Dengan perangkat yang berfungsi optimal, guru dan siswa tidak perlu khawatir tentang masalah teknis selama ANBK, sehingga mereka bisa fokus pada pelaksanaan asesmen.

  7. Persiapan untuk Ujian yang Lebih Efisien: Perangkat yang terawat memudahkan persiapan teknis, seperti instalasi software khusus ANBK, sehingga tidak ada kendala teknis saat pelaksanaan ujian.

Perawatan perangkat yang baik akan mendukung kelancaran proses asesmen dan meningkatkan kualitas infrastruktur teknologi di sekolah.







Share:

VIDEO LINGKUNGAN UPTD SD NEGERI 13 JANGKA

Halaman sekolah selalu bersih dari sampah dengan adanya tempat sampah yang tersebar di berbagai sudut halaman. Petugas kebersihan secara rutin membersihkan halaman setiap pagi dan sore hari. Halaman sekolah dipenuhi dengan pohon-pohon besar yang rindang, memberikan keteduhan dan kesejukan. Terdapat juga berbagai jenis tanaman hias dan bunga yang ditanam di taman-taman kecil di sekitar halaman. Halaman sekolah memiliki ruang terbuka hijau yang luas, memungkinkan siswa untuk bermain dan beraktivitas di luar ruangan. Area ini juga sering digunakan untuk kegiatan ekstrakurikuler dan olahraga. Budaya sikap peduli lingkungan di kalangan siswa, guru, dan staf sekolah juga diterapkan dengan sangat baik.

LINGKUNGAN UPTD SD NEGERI 13 JANGKA


Share:

SEMARAK MERIAH HUT RI KE-78 MELALUI MARKET DAY UNTUK MELATIH KEWIRAUSAHAAN SISWA

Merdeka Belajar adalah inisiatif pendidikan di Indonesia yang bertujuan untuk memberikan fleksibilitas lebih kepada siswa dalam menentukan jalannya sendiri dalam belajar, sehingga mereka dapat mengembangkan minat dan potensi masing-masing. Dalam konteks Merdeka Belajar, "Market Day" mungkin merujuk pada suatu kegiatan di mana siswa memiliki kebebasan untuk memilih berbagai kegiatan atau proyek pembelajaran yang sesuai dengan minat dan tujuan belajar mereka.

Dalam "Market Day," siswa dapat memilih dari berbagai opsi pembelajaran yang ditawarkan oleh sekolah atau guru. Konsep ini mirip dengan pasar, di mana siswa dapat "membeli" atau memilih kegiatan pembelajaran yang ingin mereka ikuti. Opsi-opsi ini dapat mencakup berbagai jenis pembelajaran seperti proyek-proyek kreatif, pelajaran khusus, kegiatan ekstrakurikuler, atau proyek penelitian.

Tujuan dari "Market Day" dalam konteks Merdeka Belajar adalah memberikan siswa lebih banyak kendali atas proses pembelajaran mereka. Dengan memilih kegiatan yang sesuai dengan minat mereka, siswa akan lebih termotivasi dan terlibat dalam belajar. Hal ini juga membantu mengembangkan kemandirian, pemilihan tujuan, serta keterampilan perencanaan dan pengambilan keputusan pada siswa.

Dalam prakteknya, "Market Day" dapat diorganisir sebagai acara di sekolah di mana siswa diberikan pilihan-pilihan berbagai kegiatan atau proyek pembelajaran, dan mereka dapat memilih mana yang paling sesuai dengan minat mereka. Ide ini mendukung prinsip-prinsip Merdeka Belajar dalam memberikan siswa peran lebih aktif dalam proses pembelajaran mereka. Dalam kegiatan “Market Day” yang diselenggarakan pada UPTD SD Negeri 13 Jangka dihadri oleh Ibu Dewi Sri Maharani, S.T sebagai Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bireuen serta Ibu Asniah, M.Pd selaku Pengawas SD Kecamatan Jangka.

































Share:

AKSI NYATA - MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF

 




Share:

HARI GURU NASIONAL KE-77 TAHUN 2022

 























Share:

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Featured Post

POLISI SAWEU SIKULA

Program "Polisi Saweu Sikula" adalah sebuah inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa mengenai pentingnya kesel...

Search This Blog

Label

Postingan

KATA-KATA BIJAK

KETIKA KAU TERPURUK, JANGAN TERLALU BERHARAP KEPADA ORANG LAIN YANG AKAN MEMBANTUMU. TAPI COBALAH BANGKIT DENGAN USAHA DAN KAKIMU SENDIRI.

Statistik Blog